sumber: www.picpicx.com |
Adalah masa
Ketika kau bukan siapa-siapa
Tanpa pena
Tiada kanvas ataupun kuas
Bahkan tanpa secuil keberanian
Kosong
Ada saat
Kau berdiri terdiam
Menatap sekelilingmu yang tinggi menjulang
Lalu kau tidak menemukan dirimu
Di antara mereka
Bahkan di alam semesta
Senyap
Lalu sejenak saja
Kau terduduk kuyu
Merasa kalah dan kalah
Tidak lebih baik
dari yang kau pikir, dia dan dia
Dan kau hanya pasrah
Tanpa membedakan
Apa yang disebut penerimaan
dengan kata menyerah
Tahukan engkau tentang awan
Ia menurunkan hujan
Tanpa pernah memintanya naik kembali
Seperti halnya pena
Ia keluarkan tinta
Tanpa pernah menuntutnyna masuk kembali
Namun,
pada saatnya tiba
Hujan 'kan kembali pada awan
Lewat siklus di ujung lautan
Dan pena pun tak pernah menyesal
Karena tintanya telah berubah bentuk menjadi ukiran
Yang mampu memperkaya banyak orang
Berproseslah, bersabarlah
Engkau adalah engkau
Satu warna yang mempercantik pelangi
dengan keragamannya
Teruslah berlari
Tetaplah memberi
Karena kau adalah yang terbaik
Dengan menjadi warnamu sendiri
***
terinspirasi oleh Bapak Houtman Zainal Arifin (alm)
-catatan Polaris, 8 Mei 2011-
0 komentar:
Posting Komentar