PROSA (sebuah pengantar)

Selasa, 05 Mei 2015


Salam semangat, Sobat!

Laman ini dibuat khusus untuk tulisan prosa yang berasal dari syair puisi ataupun lagu. Istilahnya, memprosakan puisi atau lagu menjadi bentuk prosa. Apa sih, prosa?

Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosa berarti karangan bebas. Yup, sesederhana itu pengertiannya. Karangan bebas. Tulisan bebas. Tidak terikat dalam bentuk kaidah tertentu, irama dan ritme khusus, ataupun jumlah bait dan baris yang sudah baku. Asal kata prosa berasal dari bahasa Latin, artinya “terus terang”. Lugas. Tidak mengandung makna tersirat ataupun menyama-nyamakan bunyi di akhir kalimat layaknya puisi. Bahasanya lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kalau kata vokalis-nya Radja, “Jujurlah padaku.... bila kau tak lagi cinta... ooh”. Terus terang = jujur... Oke, sip.

Haha. 

Intinya ya itu. Prosa adalah karangan bebas yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Berbagai macam tulisan yang ada di sekitar kita, ya itulah prosa. Katakanlah cerpen, novel, roman, adalah bentuk-bentuk prosa fiksi. Sedangkan artikel, esai, opini, resensi, merupakan contoh-contoh bentuk prosa non-fiksi. Jika dilihat dari segi pembabakan, prosa dibagi menjadi dua, yakni prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yang belum mendapatkan pengaruh budaya barat, sedangkan prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Jenis-jenis prosa lama adalah hikayat, sejarah (tambo), kisah, dongeng, atau cerita berbingkai. Prosa baru contohnya cerpen, novel, roman, biografi, resensi, esai, dll. Semua tulisan yang sifatnya pemaparan dengan rangkaian kalimat yang saling bersambung dan pada tiap kalimatnya memiliki unsur dengan jabatan yang jelas, seperti subjek, predikat, objek, dan sebagainya.

Baiklah, sobat!

Pengantar PROSA ini bukan ingin mengajarkan tentang jenis-jenis prosa disertai contoh-contohnya. Ini hanyalah pengantar. Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang prosa, sudah ada banyak pustaka yang membahasnya, silakan dicari lebih lanjut. Tulisan ini hanyalah pengantar untuk gubahan prosa dari puisi atau syair lagu yang akan saya buat selanjutnya.

Saya bukan hendak menulis cerpen ataupun novel. Hanya tulisan-tulisan sederhana. Jadi kita sebut saja sebagai prosa (secara umum). Anggaplah kita sedang belajar menulis prosa yang idenya berasal dari puisi ataupun lagu. Seperti satu cerita masa kecilku dulu saat pelajaran Bahasa Indonesia. 

Guru Bahasa Indonesia-ku, Bu Silfi namanya. Ia mendiktekan sebuah syair puisi berjudul Sampan Tua. Setelah hari pertama ia meminta kami semua maju satu per satu ke depan kelas untuk membacakan puisi, esok harinya ia mengajari kami tentang cara membuat prosa. Kami diminta mengubah bait-bait dalam puisi Sampan Tua menjadi sebuah prosa. Satu bait, satu paragraf. Tidak disangka, saya mendapat penghargaan sebagai peraih nilai tertinggi dalam menulis prosa. Prosa-ku dibacakan langsung oleh Bu Silfi di hadapan semua teman-teman. Malu rasanya, tetapi terselip gembira saat itu. Karena selain mendapatkan apresiasi nilai tertinggi, saya mendapat tambahan stiker lucu yang ditempelkan Bu Silfi di samping nilai yang ditulisnya. Jika teman-teman yang lain hanya mendapatkan satu buah stiker, saya mendapatkan dua. Bu Silfi, guru Bahasa Indonesia-ku, sekaligus wali kelasku selama tiga tahun berturut-turut, senang sekali memberi apresiasi kepada murid-muridnya dalam berbagai bentuk. Kali ini dengan menempelkan stiker di buku tulis setiap muridnya yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Ada stiker buah, stiker kelinci, atau kadang stiker ekspresi emoticon yang lucu-lucu. Murid yang dapat nilai tinggi di kelas, akan mendapat stiker tambahan. Bagiku, mendapatkan stiker tambahan memicu rasa bahagia berkali-kali lipat daripada sekedar mendapat nilai A+. Ahaha, oke... itu agaknya berlebihan.

Tunggu sebentar. Kenapa kita jadi membicarakan stiker?

Tadi kita sedang berbicara tentang.... benar, prosa. Jadi kita akan membuat prosa. Ini hanya sebuah pengantar. Jadi, tunggu tulisan baru berikutnya ya...

Puisi dan syair lagu apa yang akan saya jadikan prosa?

Tentu saja puisi dan lagu yang saya suka. Ini kan, blog saya :p

Sampai jumpa lagi, Sobat!


Bogor, 5 Mei 2015

sumber gambar: donnajoyford.blogspot.com